Jumat, 11 Mei 2018

SYNDROME NEFROTIK (SN)

Assalamualaikum teman-teman ✋๐Ÿ˜๐Ÿ˜Š
Kali ini aku mau bahas tentang ceritakuu kemaren, jadi gini aku dikasi tugas sama dosen,  memberikan edukasi terkait sistem urynaria sama junior-juniorkuuu, untung bgt judulnya bisa milih sendiri, coba kalo dikasi langsung sama pak dosen nyaa, aduuuuh tantangan bgt cuuuuiii๐Ÿ˜‚ jadi aku  pilih deh judulnya tentang "Nephrotic Syndrome", kenapa aku pilih sindrom nefrotik? karena aku pernah dapet LP waktu dinas di RSUD Petala Bumi, awalnya kakak CI klinik aku kasih judul SN, ku mikir keras apaan tuuuh SN, terus aku tanya sama dosenku, ternyata SN itu singkatan dari Sindrome Nefrotik, terus ada jugaa temenku yang punya penyakit ini dan juga aku emang tertarik banget sama penyakit yang satu ini, jadi aku adain diskusi dengan mengambil lokasi di Hutan Kota Jl. Dipenogoro pada hari selasa tanggal 08-05-2018 pukul 16:00 WIB, oke teman-teman kita kupas tuntas materi tentang SN ini secara singkat dan sederhana yaaaaa....

SYNDROME NEFROTIK 
PENGERTIAN
Sindrome Nefrotik (SN) atau disebut juga dengan ginjal bocor adalah suatu keadaan klinis yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus karena ada peningkatan premeabilitas glomerulus terhadap protein plasma sehingga menimbulkan proteinuria, hypoalbuminemia dan hyperlipidemia (Betz, 2009).
Secara sederhananya sindrome nefrotik itu adalah kerusakan pada nefron ginjal tepatnya pada glomerulus ginjal sehingga protein yang seharusnya tidak dikeluarkan oleh ginjal jadi ikut dikeluarkan sehingga menyebabkan proteinuria.

ETIOLOGI
Etiologi dari sindrome nefrotik terbagi 3  faktor yaitu:
1. Bawaan : genetik, imunologik, dan alergi
2. Sekunder : Malaria Quartana, GNA (glomerulonefritis akut), GNK (glomerulonefritis kronis), adanya trombus papa vena renalis, bahan kimia (seperti obat-obatan, minuman yang tidak sehat, rokok, dll).
3. Idiopatik : tidak diketahui penyebabnya.
jadi, ada salah satu juniorku nanya, kenapa malaria quartana dapat menyebabkan sindrome nefrotik? jawabannya yaitu karena penyakit malaria itu dapat merusak sel-sel darah merah, karena rusaknya sel darah merah mengakibatkan rusaknya glomerulus yang merupakan penyaring pertama pada ginjal.

PATOFISIOLOGI 
Penigkatan premeabilitas glomerulus terhadap protein plasma menimbulkan proteinuria, hipoalbumin, dan edema. Edema terjadi karena berkurangnya kadar protein dalam darah akan memperlambat aliran air dari jaringan tubuh masuk ke pembuluh darah, akibatnya air akan menumpuk di jaringan tubuh dan menyebabkan pembengkakan. dan juga hilangnya protein dari rongga vaskuler menyebabkan penurunan tekanan osmotic plasma dan peningkatan tekanan hidrostatik, yang menyebabkan terjadi akumulasi cairan dalam rongga interstitial dan rongga abdomen.

MANIFESTASI KLINIS
Menurut Hidayat (2006) tanda dan gejala sindrom nefrotik adalah:
1. Proteinuria
2. Edema periorbital (disekitar mata), Edema Facial (wajah)
3. Asites dan distensi abdomen
4. Oliguria (Produksi urine sedikit)
5. Urine berwarna gelap dan berbusa, dikarenakan mengandung protein yang tinggi di dalam urine, biasanya urine akan berbuih dan berwarna agak gelap.
 6. Hematuria, biasanya disebabkan oleh etiologi dari sindrome nefrotik ini seperti GNA dan GNK
7. Nafsu makan menurun
8. Pucat
 
PEMERIKSAA DIAGNOSTIK
Menurut Betz dan Sowden (2009) pemeriksaan diagnostik pasien sindrome nefrotik adalah:
1. Uji urine : didapatkan hasil adanya proteinuria, hematuria, dan osmolalitas meningkat.
2. Uji darah : didapatkan hasil kadar albumin serum menurun, kadar kolesterol serum meningkat, kadar kolesterol serum meningkat, kadar Hb dan Ht meningkat da hitung trombosit meningkat.
3. Uji diagnostik : Biopsi ginjal, dilakukan untuk menentukan apa yang menjadi penyeba dari sindrome nefrotik. 

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dilihat dari gejala dan keluhan pasien sindrome nefrotik, diagnosa keperawatan yang kuangkat adalah:
1. Kelebihan volume cairan b.d akumulasi cairan dalam jaringan
2. Resiko tinggi infeksi b.d pertahanan tubuh yang menurun dan kelebihan cairan
3. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan
4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b.d adanya edema.

PERTANYAAN
Jadi setelah melampirkan materi, muncullah pertanyaan-pertanyaan dari adik-adikku tersayang๐Ÿ˜Œ
1. Pertanyaan pertama "kak apa intervensi keperawatan buat pasien ini kak?" jadi jawabannya   intervensinya adalah
-Untuk diagnosa pertama yaitu kelebihan volume cairan intervensinya adalah monitor input dan output pasie, monitor hasil labor, kaji lokasi dan luas edema, monitor masukan makanan atau cairan, kolaborasi dalam pemberian diuretik
-Untuk diagnosa kedua yaitu resiko tinggi infeksi intervensinya adalah gunakan teknik cuci tangan yang baik sebelum menyentuh pasien, pantau suhu karena gejala utama dari infeksi adalah demam, dan edukasi tentang tanda dan gejala infeksi kepada pasien agar infeksi dapat tertangani secepatnya.
-Untuk diagnosa ketiga yaitu intoleransi aktivitas intervensinya adalah kaji faktor penyebab kelelahan, bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan, bantu klien memilih aktivitas yang disukai, bantu pasien untuk mendapatkan alat bantu aktivitas dan terakhir motivasi pasien untuk melakukan kativitas.
-Untuk diagnosa keempat yaitu resiko tinggi kerusakan integritas kulit aktivitas intervensinya adalah hindari pakaian ketat, ubah posisi pasien sesering mungkin, gunakan penghilabg tekanan atau matras, bersihkan dan bedaki permukaan kulit pasien.

2. Pertanyaan kedua "kenapa kakak angkat diagnosa resiko infeksi kak?"
 Kenapa aku angkat diagnosa resiko tinggi infeksi adalah karena pada pasien sindrome nefrotik ini protein dalam tubuhnya berkurang drastis karena proteinuria sehingga antibodi yang merupakan salah satu jenis protein dalam darah yang berfungsi melawan infeksi itu berkurang. kalau protein dalam darah menurun maka antibodi juga akan berkurang sehingga rentan untuk mengalami infeksi.

3. Pertanyaan selanjutnya "kak gimana sih penanganan untuk pasien ini?"
Penanganan awalnya itu adalah:
-Atur pola diet pasien dengan memberikan makanan yang tinggi proteindan rendah garam, rendah lemak, dan membatasi asupan cairan
-Diberikan diuretik yang berfungsi untuk mengurangi edema
-Diberikan steroid untuk menangani peradangan
-Berikan imunosupresan untuk mengurangi infeksi
-Berikan penisilin untuk menekan resiko infeksi
-Berikan infus albumin, biasanya untuk indikasi sindrom nefrotik bawaan

4. Pertanyaan keempat "kak apa peran perawatnya kak?"
Peran perawat pada pasien ini adalah:
-Memberikan pasien edukasi terkait diet, istirahat dan kepatuhan terhadap medikasi karen pasien ini sangat memungkinkan untuk terjadinya kekambuhan jika tidak patuh minum obat.
-Memberikan asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implentasi, dan evaluasi)
-Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain seperti kolaborasi dengan dokter terkait obat diuretik, imunosupresan dll, serta kolaborasi dengan ahli gizi tentang pola diet pasien.
-Sebagai Konsultan

5. Pertanyaan kelima "kenapa malaria quartana dapat menyebabkan sindrome nefrotik kak? "
Jawabannya yaitu karena penyakit malaria itu dapat merusak sel-sel darah merah, karena rusaknya sel darah merah mengakibatkan rusaknya glomerulus yang merupakan penyaring pertama pada ginjal.

6. Pertanyaan selanjutnya "kak cara pencegahannya gimana kak?"
Untuk mencegah terserang sindrom nefrotik adalah mengonsumsi nutrisi sehat dan seimbang. Contohnya adalah mengonsumsi makanan berprotein tinggi dan mengurangi konsumsi makan yang mengandung garam, lemak, serta kolestrol.

7. Pertanyaan ke tujuh "kak ini banyak terjadinya pada perempuan atau laki-laki kak?"
Penyakit ini sering terjadi pada laki-laki, karena gaya hidup laki-laki cendrung tidak sehat, seperti merokok, minum minuman berenergi, alkohol, dll yang berakibat pada kerusakan ginjal yang merupakan etiologi dari sindrom nefrotik.
8. Pertanyaan terakhir (Huuuft legaaa) "apa komplikasinya kak?"
Komplikasinya ya udah jelas Infeksi berkelanjutan, dapat juga menyebabkan GGA (gagal ginjal akut) dan GGK (gagal ginjal kronis), penggumpalan darah karena ketidakmampuan glomeruli untuk menyaring darah dengan baik dapat menyebabkan hilangnya protein darah yang membantu mencegah penggumpalan. Hal ini meningkatkan risiko mengembangkan bekuan darah (trombus) di pembuluh darah.

Naaaaaahhhhhh itu dia teman-teman diskusi aku sama adik-adikku, sebelumnya mau ucapkan terimasih buat adik-adik udah menyempatkan waktunya, tenaganya untuk hadir, terimakasih yang sebanyak-banyaknya, semoga bermanfaat untuk adik-adik. Terimakasih juga yang sebesar-besarnya untuk dosenku yang sudah memberikan tugas ini, karena dapat melatih ku untuk berbicara dgn orang lain, juga dapat menjalin silaturrahmiku dengan adik-adik kampusss. Ini ada beberapa momen kami diskusi (aseeeeek hahahahahahah)๐Ÿ‘‡ BTW aku yang pake baju toska jilbab dongker ya teman-teman wkwkwkwk








Ini dia adik-adikku yang pintar n gak canggung sama seniornyaaaa, terbaik buat kalian diiik, rajin-rajin belajar yaaaa ๐Ÿ˜๐Ÿ˜˜


Itu dia teman-teman pengalamanku ajarin adik-adik juniorkuu, gimana perasaanku? seneeng bgt bisa berbagi ilmuu apalagi ke junior sendiri, deg-deg gan juga siiih, takut bgt kalo mereka nanya yang gak bisa aku jawab, kan maluuu, ntar dicap "nggak tau apa-apa", tapi alhamdulillah pertanyaannya bisa aku jawab semua karna pertanyaannya emang gak neko-neko hahahahaha, okelah teman-teman sampai disini dulu ya ceritaku, lain kali aku bakalan cerita dan bagiin tips-tips buat kalian, ditunggu yaaaaaa๐Ÿ˜ terimakasih telah membacaaa, semoga bermanfaat juga untuk kalian, ambil yang baiknya tinggalkan yang buruknya ya๐Ÿ˜˜  Wassalamualaikum Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN ASFIKSIA

Assalamualaikum teman-teman, gimana kabarnya?? semoga senantiasa dilimpahkan kesehatan yaaaa, naaah kali ini aku bakalan publish tentang as...